Jarak antara Bulukumba dengan Makassar hanya sekira 153 kilometer. Untuk transportasi darat dengan menggunakan angkutan umum, warga Bulukumba biasanya membayar paling mahal Rp50 ribu. Tetapi, jemaah calon haji (JCH) malah dibebani biaya transportasi hingga Rp500 ribu per orang.
Jumlah JCH asal Bulukumba tahun ini mencapai 416 orang. Jika setiap orang membayar Rp500 ribu, maka dana yang terkumpul mencapai Rp208 juta. Dana itu akan digunakan untuk membayar sewa sembilan unit bus eksklusif dari Bulukumba ke Makassar. Dengan hitungan kasar, biaya sewa bus mencapai Rp23 juta per unit.
"Terus terang kami merasa terbebani. Sudah berkali-kali jemaah haji dibebani biaya macam-macam," jelas seorang JCH berinisial, RM, Selasa 25 September.
Tidak hanya biaya transportasi, JCH Bulukumba juga dibebani biaya vaksinasi influenza Rp200 ribu. Padahal, sebelumnya jemaah sudah membayar biaya pemeriksaan kesehatan di puskesmas antara Rp130 ribu sampai Rp150 ribu. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebanyak dua kali di puskesmas terdekat.
Kepala Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Bulukumba, Muhammad Yunus mengatakan, pada dasarnya, biaya transportasi untuk para jemaah calon haji itu sudah wajar. Menurut dia, biaya transportasi Rp500 ribu itu sudah sesuai dengan kesepakatan JCH dengan pimpinan kelompok mereka masing-masing.
"Ini bukan kita yang tetapkan. Ini atas permintaan mereka semua," jelasnya.
Dia menambahkan, biaya untuk JCH Bulukumba itu tidak masuk dalam item biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Sementara, pemerintah daerah juga tidak memberikan porsi anggaran untuk biaya tranportasi itu dalam APBD. Makanya, pihaknya sepakat membebankan biaya transportasi itu kepada jemaah.
Muhammad Yunus membenarkan bahwa Kemenang Bulukumba akan menggunakan sembilan unit bus untuk pengangkutan jemaah calon haji dari Bulukumba ke Makassar. Semuanya, katanya, bus jenis eksklusif untuk kenyamanan jemaah.
"Mobil ini datang ke Bulukumba dalam keadaan kosong, jadi biayanya memang mahal," jelas dia.
Terkait vaksinasi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bulukumba, Kasmarinda mengatakan, vaksinasi itu memang berbayar. Awalnya, Kementerian Kesehatan berencana untuk menggratiskan biaya vaksinasi ini. Namun, rencana itu ternyata gagal.
"Memang ada rencana untuk menggratiskan. Tapi setelah Menteri Kesehatan meninggal, terpaksa harus berbayar," jelas dia.
Kasmarinda menguraikan, biaya vaksinasi itu digunakan untuk membeli vaksin flu senilai Rp150 ribu per vaksin. Sementara Rp50 ribu sisanya digunakan untuk honor para petugas medis. Vaksinasi itu penting agar JCH tidak terinfeksi segala jenis influenza, mulai dari flu burung dan sebagainya.
Soal biaya kesehatan di puskesmas, Kasmarinda mengatakan, segala biaya itu masuk ke dalam kas daerah. Menurutnya, biaya kesehatan itu sudah diatur pada peraturan daerah (Perda).
Ketua Pemuda Muslim Bulukumba, L Satyawarman menilai segala biaya yang dibebankan kepada JCH itu tidak realistis. Terutama biaya transportasi yang mencapai Rp500 ribu. "Ini sangat membenani jemaah dan tidak realistis. Biaya transportasi ke Makassar itu tidak sampai Rp100 ribu,
Jumlah JCH asal Bulukumba tahun ini mencapai 416 orang. Jika setiap orang membayar Rp500 ribu, maka dana yang terkumpul mencapai Rp208 juta. Dana itu akan digunakan untuk membayar sewa sembilan unit bus eksklusif dari Bulukumba ke Makassar. Dengan hitungan kasar, biaya sewa bus mencapai Rp23 juta per unit.
"Terus terang kami merasa terbebani. Sudah berkali-kali jemaah haji dibebani biaya macam-macam," jelas seorang JCH berinisial, RM, Selasa 25 September.
Tidak hanya biaya transportasi, JCH Bulukumba juga dibebani biaya vaksinasi influenza Rp200 ribu. Padahal, sebelumnya jemaah sudah membayar biaya pemeriksaan kesehatan di puskesmas antara Rp130 ribu sampai Rp150 ribu. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebanyak dua kali di puskesmas terdekat.
Kepala Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Bulukumba, Muhammad Yunus mengatakan, pada dasarnya, biaya transportasi untuk para jemaah calon haji itu sudah wajar. Menurut dia, biaya transportasi Rp500 ribu itu sudah sesuai dengan kesepakatan JCH dengan pimpinan kelompok mereka masing-masing.
"Ini bukan kita yang tetapkan. Ini atas permintaan mereka semua," jelasnya.
Dia menambahkan, biaya untuk JCH Bulukumba itu tidak masuk dalam item biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Sementara, pemerintah daerah juga tidak memberikan porsi anggaran untuk biaya tranportasi itu dalam APBD. Makanya, pihaknya sepakat membebankan biaya transportasi itu kepada jemaah.
Muhammad Yunus membenarkan bahwa Kemenang Bulukumba akan menggunakan sembilan unit bus untuk pengangkutan jemaah calon haji dari Bulukumba ke Makassar. Semuanya, katanya, bus jenis eksklusif untuk kenyamanan jemaah.
"Mobil ini datang ke Bulukumba dalam keadaan kosong, jadi biayanya memang mahal," jelas dia.
Terkait vaksinasi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bulukumba, Kasmarinda mengatakan, vaksinasi itu memang berbayar. Awalnya, Kementerian Kesehatan berencana untuk menggratiskan biaya vaksinasi ini. Namun, rencana itu ternyata gagal.
"Memang ada rencana untuk menggratiskan. Tapi setelah Menteri Kesehatan meninggal, terpaksa harus berbayar," jelas dia.
Kasmarinda menguraikan, biaya vaksinasi itu digunakan untuk membeli vaksin flu senilai Rp150 ribu per vaksin. Sementara Rp50 ribu sisanya digunakan untuk honor para petugas medis. Vaksinasi itu penting agar JCH tidak terinfeksi segala jenis influenza, mulai dari flu burung dan sebagainya.
Soal biaya kesehatan di puskesmas, Kasmarinda mengatakan, segala biaya itu masuk ke dalam kas daerah. Menurutnya, biaya kesehatan itu sudah diatur pada peraturan daerah (Perda).
Ketua Pemuda Muslim Bulukumba, L Satyawarman menilai segala biaya yang dibebankan kepada JCH itu tidak realistis. Terutama biaya transportasi yang mencapai Rp500 ribu. "Ini sangat membenani jemaah dan tidak realistis. Biaya transportasi ke Makassar itu tidak sampai Rp100 ribu,
+ komentar + 1 komentar
so great
Posting Komentar