Baru-baru ini ditemukan komet yang diperkirakan bakal teramati dengan jelas oleh warga Bumi pada akhir 2013 mendatang. Komet yang diberi nama ISON (C/2012 S1) itu disebut-sebut merupakan komet yang bakal terlihat lebih terang 15 kali daripada Bulan. Wow!
"Diperkirakan baru (akan terlihat) pada 2013 ketika komet ISON mendekati matahari," ujar Profesor Riset Astronomi, Astrofisika Lembaga Penerbangan dan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, pada akhir pekan lalu.
Saat ini komet yang diumumkan keberadaannya pada Senin 24 September lalu oleh Vitali Nevski dan Artyom Novichonok dari Rusia itu, masih tampak redup untuk diamati langsung. Objek tersebut baru bisa dipotret dengan kamera CCD.
"Jaraknya masih terlalu jauh, hampir 7 kali jarak Bumi-matahari," sambung Djamaluddin.
Times of India pada 1 Oktober ini mewartakan komet tersebut berpotensi terlihat di siang bolong. Tak heran penampakan komet itu akan membuat 'wow' warga Bumi, khususnya pencinta astronomi.
Menurut Daily Mail, saat komet ini melintas pemandangan paling spektakuler akan terlihat dari belahan bumi utara di bulan November dan Desember pada 2013. Saat itu kepala komet mengarah ke Matahari.
Dari space.com, komet tersebut ditemukan ilmuwan Rusia dengan menggunakan kamera dari teleskop 0,4 meter milik International Scientific Optical Network (ISON). Komet berorbit parabola itu berasal dari luar tata surya kita.
Ketika pertama kali terlihat, Komet ISON berjarak 625 juta mil atau 1 miliar kilometer dari Bumi dan 584 juta mil atau 939 juta km dari matahari, dalam konstelasi redup Cancer. Komet tersebut saat ini lebih lemah cahayanya dari bintang paling redup untuk bisa dilihat dengan mata telanjang.
Pada 28 November tahun depan, komet ini akan berada di titik terdekat (perihelion) dengan matahari, sekitar 1,2 juta km dari permukaan matahari. Inilah yang membuat komet ini ditengarai bisa terlihat di siang bolong. Namun tetap saja sinar terang matahari akan menghalangi pengamatan.
Yang menarik, komet ini memiliki orbit yang mirip dengan Komet Besar 1960 (Great Comet 1960). Jadi saat bergerak menjauh dari Matahari, ekor panjang komet membentang dengan cemerlang, naik di langit sebelah barat saat matahari terbenam.
Pada Desember tahun depan, komet ini bisa terlihat di langit malam setelah matahari terbenam dan di pagi hari sesaat sebelum matahari terbit.
"Jaraknya masih terlalu jauh, hampir 7 kali jarak Bumi-matahari," sambung Djamaluddin.
Times of India pada 1 Oktober ini mewartakan komet tersebut berpotensi terlihat di siang bolong. Tak heran penampakan komet itu akan membuat 'wow' warga Bumi, khususnya pencinta astronomi.
Menurut Daily Mail, saat komet ini melintas pemandangan paling spektakuler akan terlihat dari belahan bumi utara di bulan November dan Desember pada 2013. Saat itu kepala komet mengarah ke Matahari.
Dari space.com, komet tersebut ditemukan ilmuwan Rusia dengan menggunakan kamera dari teleskop 0,4 meter milik International Scientific Optical Network (ISON). Komet berorbit parabola itu berasal dari luar tata surya kita.
Ketika pertama kali terlihat, Komet ISON berjarak 625 juta mil atau 1 miliar kilometer dari Bumi dan 584 juta mil atau 939 juta km dari matahari, dalam konstelasi redup Cancer. Komet tersebut saat ini lebih lemah cahayanya dari bintang paling redup untuk bisa dilihat dengan mata telanjang.
Pada 28 November tahun depan, komet ini akan berada di titik terdekat (perihelion) dengan matahari, sekitar 1,2 juta km dari permukaan matahari. Inilah yang membuat komet ini ditengarai bisa terlihat di siang bolong. Namun tetap saja sinar terang matahari akan menghalangi pengamatan.
Yang menarik, komet ini memiliki orbit yang mirip dengan Komet Besar 1960 (Great Comet 1960). Jadi saat bergerak menjauh dari Matahari, ekor panjang komet membentang dengan cemerlang, naik di langit sebelah barat saat matahari terbenam.
Pada Desember tahun depan, komet ini bisa terlihat di langit malam setelah matahari terbenam dan di pagi hari sesaat sebelum matahari terbit.
sumber: http://news.detik.com
Posting Komentar